Popular Posts

Monday, April 15, 2013

Asal Usul AKB 48


Asal Usul AKB 48


AKB48
 adalah grup idola asal Jepang yang diproduseri oleh Yasushi Akimoto.
Grup ini telah meraih popularitas yang tinggi di Jepang. Sepuluh singel terakhir mereka berhasil memuncaki tangga lagu mingguan Oricon. "Beginner" dan "Heavy Rotation" berturut-turut menduduki peringkat pertama dan kedua dalam daftar singel paling laris di Jepang pada tahun 2010, sementara "Everyday, Kachūsha", "Sakura no Ki ni Narō", dan "Flying Get" sejauh ini memimpin dalam ranking tahun 2011. Berbagai macam album dan singel AKB48 sudah terjual lebih dari sepuluh juta kopi.

Nama AKB48 diambil dari Akihabara, sebuah area di Tokyo dimana pada lantai ke-8 toko Don Quijote terletak teater milik grup ini. Ide Akimoto, yang kemudian diperkenalkan sebagai "idola yang dapat kamu temui", adalah membuat sebuah grup idola berbasis teater dimana para penggemar bisa melihat mereka setiap hari. AKB48 masih tampil di teaternya setiap hari, namun karena permintaan yang sangat besar tiketnya sekarang hanya didistribusikan lewat sebuah undian.
AKB48 merupakan pemegang Guinness World Record sebagai grup pop terbesar di dunia. Saat ini AKB48 terdiri dari 4 tim: Tim A, Tim K, dan Tim B dengan jumlah anggota masing-masing 16 orang serta Tim 4 yang beranggotakan 11 orang, total sebanyak 59 anggota sampai dengan 2 September 2011. Setiap tim memproduksi sebuah konser baru tiap musim teatrikal.
Sejak tahun 2005 saat AKB48 berdiri, Yasushi Akimoto membentuk beberapa grup lainnya: SKE48 yang berbasis sebuah teater di Sakae, Nagoya; SDN48, NMB48, serta JKT48 yang merupakan sister group pertama yang berbasis di luar negeri
Konsep lainnya yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009 adalah pemilihan umum dimana para penggemar memberikan suara untuk memilih anggota-anggota yang akan berpartisipasi dalam rekaman singel AKB48 selanjutnya. Dalam pemilihan terakhir yang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2011 dan mengumpulkan lebih dari satu juta suara, terpilih 40 orang dari 152 anggota AKB48, SKE48, SDN48, dan NMB48. Pada tahun 2010, muncul sebuah metode seleksi baru; para anggota saling berkompetisi satu sama lain dalam sebuah turnamen batu-kertas-gunting untuk bisa berpartisipasi dalam singel. Turnamen kedua dilaksanakan pada 20 September 2011.

Konsep


Anggota AKB48 adalah para gadis dalam rentang usia 14 sampai 20 tahun ke atas. Mereka direkrut melalui audisi yang diselenggarakan secara berkala di Jepang. Anggota grup tersebut tidak diizinkan untuk berpacaran, dan harus berkelakuan baik. Jika berkelakuan buruk, mereka dapat dikeluarkan dari grup tersebut. Saat usia anggotanya sudah cukup dewasa, mereka "lulus" dari grup tersebut dan digantikan oleh anggota baru.
AKB48 didirikan berdasarkan konsep "idola yang dapat Anda temui". Yasushi Akimoto, produser grup tersebut memutuskan untuk mendirikan suatu grup idola yang memiliki teaternya sendiri dan mengadakan pertunjukkan setiap hari, tidak seperti grup idola pada umumnya yang mengadakan konser sewaktu-waktu dan kebanyakan dapat disaksikan melalui TV; maka dari itu para penggemarnya dapat pergi dan menyaksikan idolanya secara langsung. Sekarang AKB48 masih mengadakan pertunjukkan di teaternya setiap hari, meskipun karena permintaan yang sangat banyak, tiketnya kini didistribusikan lewat undian. Teater AKB48 terletak di toko Don Quijote di Akihabara, Tokyo.
Grup ini terdiri dari empat subgrup: Tim A, Tim K, Tim B, dan Tim 4. Karena pertunjukkan sehari-hari di teater hanya dilakukan oleh satu tim, maka memiliki beberapa tim tidak hanya mengurangi beban para anggotanya, namun juga memberikan kesempatan bagi AKB48 untuk mengadakan pertunjukan di beberapa tempat dan bahkan ke luar negeri pada waktu yang sama. Setiap tim memiliki keunikannya masing-masing. MenurutMisaki Iwasa, salah satu anggota AKB48, Tim A melambangkan kebebasan, Tim B dengan sosok idola yang sempurna, sedangkan Tim K memiliki citra yang kuat dan tegar. Terdapat pula sejumlah anggota harapan (disebut pula anggota masa pelatihan atau "Kenkyūsei"), yang mempelajari lagu-lagu grup tersebut dan ditunjuk sebagai cadangan bagi anggota utama, sehingga pergantian dapat dilakukan sewaktu-waktu. Untuk pertunjukan menyanyi, para anggota gencar dipromosikan ke seluruh Jepang melalui media massa. Grup tersebut secara berkala mengadakan "acara jabat tangan", yang memberi kesempatan bagi para penggemar untuk berjabat tangan dengan anggota grup.
Tahun 2009, konsep "pemilihan anggota untuk media massa (senbatsu)" diperkenalkan. Dalam pemilihan ini, para penggemar memberikan suara untuk anggota favoritnya, baik dari AKB48 maupun grup kembarannya. Anggota yang memperoleh banyak suara yang berhak untuk ikut serta dalam perekaman singel AKB48 berikutnya, lebih gencar dipromosikan, dan menyanyi di pertunjukkan utama selama penampilan grup tersebut. Untuk mendapatkan hak pilih, para pemilih harus membeli singel grup tersebut. Konsep baru lainnya, turnamen batu-gunting-kertas AKB48, diperkenalkan tahun 2010 untuk singel ke-19 "Chance no Junban". Anggota AKB48 dan grup kembarnya bertanding satu sama lain dalam ajang penyisihan untuk tampil dalam singel AKB48 berikutnya.

Seputar Eyang Subur



Senin, 15 april 2013
Ananda Restu Putro

ADI Bing Slamet bersama puluhan orang yang mengaku sebagai korban Eyang Subur muncul di hadapan media, Senin (25/3) petang.
Di antara sekian banyak orang, yang paling menarik perhatian adalah keberadaan seorang pria paruh baya bernama Ujang.
Ujang pernah mendampingi Subur selama 23 tahun sebagai pelayan pribadi atau juru kunci. Bahkan Ujang sudah bekerja untuk Subur sejak dia masih berprofesi sebagai tukang jahit.
Di hadapan wartawan, Ujang menceritakan ritual-ritual yang kerap dilakukan oleh para tamu yang datang menghadap Subur. Ritual itu biasa dilakukan pada malam Rabu dan malam Jumat.
"Ada kopi pahit, kopi manis, dan air garam. Air garam diminum dan untuk cuci muka. Kopi manis dihabisin, kopi pahit juga dihabisin," tutur Ujang.
"Saya yang bikinin kopi dan air garam itu untuk tamu," imbuhnya.
Setelah mengkonsumsi tiga jenis minuman tadi, para pasien juga diwajibkan untuk mandi. Kapan pasien-pasien itu harus mandi, waktunya juga ditentukan oleh Subur.
"Mandinya tunggu perintah Eyang. Nanti sisa air mandinya dibuang di tempat-tempat yang ditunjuk Eyang," paparnya.
Menurut Ujang, kebanyakan tamu yang datang ke rumah Subur meminta dilancarkan segala urusan dan usahanya.
Ujang akhirnya memutuskan untuk keluar keluar dari rumah Subur pada 2009 lalu, karena semakin banyak merasakan ketidakberesan di tempat tersebut.
"Alhamdulillah saya dapat hidayah," ucapnya.